Bukan rahasia lagi bahwa kondisi vagina yang terlalu “kering” bisa mendatangkan masalah saat berhubungan intim.
Karenanya dibutuhkan “pelicin” (lubricant) untuk mempermudah penetrasi.
Namun ada beberapa kondisi yang membuat hal tersebut tidak lancar, misalnya karena faktor infeksi di sekitar vagina, kurang rangsangan, atau juga karena faktor menopause.
1. Petroleum base
Lubricant dengan bahan dasar petroleum sebenarnya tidak dianjurkan. Lubricant ini cenderung mengiritasi vagina, dapat mengurangi kemampuan sperma membuahi sel telur, hingga amat tidak disarankan penggunaannya pada pasangan yang menginginkan segera terjadinya pembuahan. Setelah menempel di vagina, lubricant dengan bahan dasar ini pun sulit dicuci.
2. Oil base
Lubricant ini berbahan dasar minyak natural, seperti vegetable oil, hingga aman untuk vagina. Walaupun begitu, penggunaan lubricant jenis ini bisa mengurangi kemampuan sperma sehingga tidak disarankan bagi pasangan yang mendambakan kehamilan. Di samping itu, karena bahan dasarnya minyak, lubricant ini pun sulit dicuci setelah menempel di vagina.
3. Water base
Lubricant jenis ini relatif paling aman hingga paling disarankan penggunaannya. Mengapa paling aman? Karena lubricant jenis ini diproses dari air yang diionisasi dan bersifat nontoksik alias tidak beracun, serta tidak menyebabkan alergi maupun mengundang iritasi. Lubricant jenis ini biasanya berasa agak manis dan aman bila tertelan. Bahkan sebagai variasi, ada beberapa merek yang menambahkan flavour, seperti rasa stroberi dan jeruk.
4. Silicon base
Pada dasarnya lubricant berbahan dasar silikon sama dengan lubricant berbahan dasar air. Selain aman dan tidak menyebabkan iritasi, lubricant jenis ini mempunyai kelebihan yakni tahan air/water resistant. Namun lubricant ini harganya relatif lebih mahal, hingga kurang populer.
nah, bagi pasangan yang super sibuk, tentu perlu waktu cepat sehingga terkadang kurang waktu untuk melakukan warming up. tidak salahnya menggunakan lubricant di atas. setidaknya kepuasan bersama bukan hal yang sulit dicapai.
No comments:
Post a Comment