Selain dikenal sebagai golongan batu permata yang bernilai tinggi, mahalnya nilai jual batu safir juga ditentukan oleh cangkang atau ikatnya. Keindahan dan kilau batu safir, membuat orang bisa tergila-gila hingga rela mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah.
Selain kepuasan yang dinilai para pembeli, biasanya kebiasaan mengoleksi batu permata bukan dijadikan salah satu rutinitas, namun bisa jadi, batu permata tersebut dijual kembali.
Dalam segi kualitas dan harganya pun relatif berbeda. Dilihat dari batu permata sejenis safir, terdapat bermacam macam warna seperti blue safir, yellow safir, pink safir dan black safir. Untuk menentukan kualitas batu permata tersebut dilihat dari kealamiannya. Semakin alami, harganya pun bisa melejit hingga ratusan juta rupiah.
Meski batu permata, sejenis safir, yang didapat dengan harga ratusan juta rupiah, namun bila tanpa dihiasi dengan ikat atau cangkang yang tidak sesuai, maka nilai dan harga jual menjadi menurun dan daya pikatnya bisa jadi hilang.
Harga ikat atau cangkang juga tergolong bervariasi. Ikat yang terbuat dari emas kuning dengan lapisan emas putih bisa mencapai harga puluhan juta. “Untuk cangkang, bahannya bermacam macam, ada yang terbuat dari perak, monel dan emas. Untuk emas yang dilapisi emas putih harganya bisa mencapai Rp 15 juta hingga Rp 25 juta. Harga tersebut sudah termasuk ongkos yang membuat,” kata Sodik, saat ditemui wartawan di Taman Rekreasi Kayoon blok D 9-11.
Menurut Sodik, ikat atau cangkang seharga tersebut sudah dilapisi dengan mutiara super yang berasal dari Eropa. Menurutnya, tingkat nilai jual batu permata tersebut terletak pada kelangkaannya.
Untuk mempercantik batu safir tersebut, cangkang dihiasi mutiara super yang mengelilingi batu safir. “Kalau yang ini, sudah pernah ditawar orang Rp 20 juta. Namun, pemiliknya tidak melepas barang ini,” jelasnya, sambil menunjuk batu safir dihiasi mutiara super.
No comments:
Post a Comment