JAKARTA. PT Perkebunan Nusantara (PTPN) tahun ini menargetkan akan mengerek rendemen tebu (kadar kandungan gula di dalam batang tebu) di level 8%. Tahun lalu rendemen tebu hanya sekitar 6,2%.
Ketua Umum Badan Koordinasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Abdul Wahid optimis, target PTPN itu akan tercapai. Tahun lalu, petani tebu memang sempat mengalami gagal panen akibat cuaca yang tidak mendukung.
Sebab, tahun lalu tanaman tebu kurang disinari matahari, karena cuaca kadang panas dan kadang hujan. Padahal tanaman tebu butuh penyinaran minimal 20% dari panas matahari, jika kurang dari itu dapat mengurangi kandungan produksi kristal gula di dalamnya.
Abdul, mewakili para petani tebu nasional optimistis tahun ini produksi tetes tebu nasional bakal akan mencapai 2,6 juta ton. Angka ini naik dari tahun 2010 hanya mencapai 2,3 juta ton. “Saya bisa targetkan sebesar itu karena tahun ini cuaca akan kembali ke masa normalnya,” ujarnya.
Pembukaan lahan tebu
Program Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Kementerian Pertanian (Kementan) yang tahun ini akan membuka lahan perkebunan tebu seluas 500.000 ha, hingga saat ini belum terealisasi.
“Sebenarnya, jika memang pemerintah benar-benar serius menjalankan programnya, kita bisa membuka lahan sebesar 1 juta ha, sayangnya pemerintah belum maksimal menjalankannya,” tandasnya.
Pembukaan lahan untuk perkebunan tebu tersebut rencananya akan memakai lahan hutan yang tidak produktif lagi. Nantunya lahan tersebut akan dipakai untuk lahan pertanian tebu. “Kami berharap program ini bisa segera direalisasikan tahun ini,” katanya.
No comments:
Post a Comment