Tuesday, February 22, 2011

Ukuran Penis Tentukan Kepuasan Seks, Mitos atau Fakta?


ML Ukuran Penis Tentukan Kepuasan Seks, Mitos atau Fakta?

Jakarta – Sudah sering terdengar curhatan pria soal ukuran Mr Happy atau penis mereka. Para pria dan pasangannya khawatir ukuran Mr Happy mempengaruhi kepuasaan bercinta. Benarkah hal itu fakta atau hanya mitos?

Selama ini ada cukup banyak hal tentang seks yang didengar dan dibaca. Namun apakah semua hal itu fakta, Anda tentu ragu dan bertanya-tanya. Berikut ini mitos seputar seks dan fakta di baliknya:

1. Ukuran Mempengaruhi Kenikmatan
Mitos tersebut membuat resah pria dan pasangannya. Padahal sebenarnya besarnya Mr Happy belum tentu membuat pasangannya nikmat. Mr Happy yang besar juga belum pasti membuat pria mencapai G-Spot pasangannya. Malah terkadang Mr Happy bisa membuat wanita merasakan sakit apabila menyentuh serviks saat hubungan intim.

Untuk pria dengan Mr Happy yang tidak terlalu panjang, disarankan bercinta dengan posisi yang membuat Anda dan si dia tetap dekat seperti misionaris. Untuk mendapatkan stimulasi ekstra di klitoris Anda, kaitkan kedua kaki ke tubuhnya. Sedangkan pria dengan Mr Happy besar, posisi woman on top adalah pilihan terbaik karena Anda bisa mengontrol kedalaman Mr Happy.

2. Puncak Seks Pria Usia 18 tahun, Wanita 28 Tahun
Mitos tersebut ternyata tidak sepenuhnya benar. Menurut Profesor Pengobatan Reproduksi di Rumah Sakit NewYork-Presbyterian Marc Goldstein, level hormon testosterone di dalam tubuh pria mencapai puncaknya pada usia 18 tahun. Namun hormon itu sebenarnya adalah hanya sedikit saja mempengaruhi performa seksual pria.

Sedangkan wanita, tidak ada puncak seksualnya. Jika Anda dan pasangan perlu memuaskan hasrat, kenapa tidak berhubungan seks setiap beberapa hari sekali. “Seks setidaknya seminggu sekali seperti vitamin untuk hubungan Anda,” ujar Sex Therapist Ian Kerner.

3. Pria Terintimidasi dengan Vibartor Wanita
Poin ketiga ini hanya mitos. Faktanya, pria sangat antusias ketika pasangannya mencoba ‘mainan’ baru saat mereka bercinta. Menurut sebuah penelitian di Universitas Indiana, Amerika Serikat, 41% wanita pernah menggunakan vibartor saat berhubungan intim dengan pasangannya. “Tidak sedikit pria menemukan vibrator bisa memuaskan penis dan bagian tubuhnya yang lain,” ujar peneliti di universitas tersebut dan penulis buku ‘Because It Feels Good’, Debby Herbenick.

4. G-Spot Sebenarnya Tidak Ada
Awal tahun ini sebuah penelitian di Prancis menemukan bukti tentang g-spot. Wanita yang tidak bisa mencapai orgasme ternyata memiliki jaringan yang lebih tipis di antara vagina dan saluran buang air kecilnya. Apakah area ini yang bisa membuat orgasme itu terjadi, semuanya tergantung sensitivitas, begitu menurut penulis buku The Orgasme Answer Guide, Beverly Whipple.

5. Pria Tidak Bisa Merasakan Orgasme Berkali-kali
Ejakulasi dan mencapai orgasme tidak selalu terjadi bersamaan. Beberapa pria terkadang mencapai orgasme tanpa adanya ejakulasi. Menurut Sex Therapist Ian Kerner, pria pun bisa merasakan puncak kenikmatan beberapa kali saat berhubungan intim.

No comments:

Post a Comment