Tuesday, February 22, 2011

Gerakan Islam Di Libya Dibungkam Penguasa


kota islam libya
Kebanyakan orang Libya secara umum sebenarnya mnganut Islam Sunni. Namun pemerintah Libya sejak lama menegaskan bahwa kesatuan negara melebihi apapun. Dan bahkan Muslim harus berhenti untuk percaya sepenuhnya kepada Islam.

Sejak kudeta 1969, rezim Muammar al-Gaddafi secara eksplisit memang seolah-olah berusaha untuk menegaskan kembali nilai-nilai Islam, meningkatkan apresiasi budaya Islam, mengangkat status hukum Al-Quran dan, pada tingkat yang cukup besar, menekankan praktik dalam kehidupan sehari-hari Libya

Sejarah Islam di Libya
Selama abad ketujuh, orang Islam masuk ke Libya, dan pada abad kedelapan, pusat-pusat perkotaan segera menjadi substansial Islam, tetapi Islam benar-benar dipeluk oleh masyarkat luas di Libya setelah invasi besar-besaran di abad kesebelas.

Seperti juga di Indonesia, terjadi percampuran kepercayaan pra-Islam dicampur dengan Islam murni. Oleh karena itu, jangan heran jika di Libya, praktik perdukunan juga masih marak. Mulai dari kepercayaan terhadap roh, mata jahat, ritual untuk menjamin keberuntungan, dan kultus pemujaan orang suci.

Gerakan Sanusi
Yang paling terkenal dari Libya, adalah Gerakan Sanusi. Gerakan ini adalah kebangkitan agama yang beradaptasi dengan kehidupan padang pasir. Sanusi dapat ditemukan di Tripoli dan Fezzan, namun pengaruh Sanusi yang kental sebenarnya ada di Cyrenaica.

anak islam libya

Sanusi adalah praktik teokrasi pertama di kota Al Bayda Afrika, yang terletak di Cyrenaica dan merupakan pusatnya pada tahun 1841, dan kemudian berbelok ke pendidikan seminari dan kemudian ke Universitas Islam di bawah nama Universitas bin Mohammed Ali al-Sanusi.

Ketika Muammar Gaddafi berkuasa, ia mengubah universitas. Sekarang universitas ini dikenal sebagai Universitas Omar Al-Mukhtar. Menyelamatkan daerah dari kerusuhan dan anarki, gerakan Sanusi memberikan orang Cyrenaican suatu ikatan keagamaan dan perasaan persatuan dan tujuan.

Sanusi membentuk inti perlawanan terhadap rezim kolonial Italia. Namun, semangat keagamaan gerakan ini mulai memudar, terutama setelah Italia menghancurkan pusat-pusat agama dan pendidikan Sanusi selama tahun 1930-an. Meskipun demikian, Raja Idris, raja Libya yang independen, adalah cucu dari pendiri gerakan Sanusi, dan statusnya di gerakan ini memberinya kemampuan unik untuk menghormati perintah dari bagian yang berbeda dengan kerajaannya.

Meskipun terkenal karena politik sesaatnya, gerakan Sanusi tidak pernah menjadi kekuatan agama sebenarnya, apalagi setelah Zawaya dihancurkan oleh Italia. Rezim Idris sendiri menggunakan Sanusi sebagai sarana untuk melegitimasi otoritas politik, alih-alih memberikan kepemimpinan agama.

Setelah Idris lengser pada tahun 1969, pemerintahan revolusioner membatasi gerakan ini. Gerakan ini hampir dilarang, tetapi di tahun 1980-an bukti aktivitas Sanusi itu tetap dilaporkan, menandakan bahwa gerakan ini masih ada.

Pemerintahan Libya selalu ingin menunjukkan bahwa Libya bisa pemimpin dunia Islam. Selain itu, upaya Qadhafi untuk menciptakan sebuah bangsa Arab melalui serikat politik dengan negara-negara Arab lainnya juga didasarkan pada keinginan yang muluk-muluk dan gegabah, untuk menciptakan negara Islam yang besar. Memang, Qadhafi menarik sedikit perbedaan antara keduanya. Muluk-muluk dan gegabah, karena Gadhafi sendiri banyak melarang Islam yang sebenarnya.

Namun, banyak juga kabar bersliweran bahwa Gadhafi sering mendukung lembaga-lembaga dakwah Islam di seluruh dunia atas nama Islam. Dana Jihad, didukung oleh pajak gaji, didirikan pada tahun 1970 untuk membantu Palestina dalam perjuangan terhadap Israel. Fakultas Studi Islam dan Arab di University of Benghazi didakwa dengan pelatihan pemimpin Muslim intelektual bagi seluruh dunia Islam, dan Misi Islam Society menggunakan dana publik untuk pembangunan dan perbaikan masjid dan pusat pendidikan Islam. Islam Call Society (Ad Dawah) diselenggarakan dengan dukungan pemerintah untuk menyebarkan Islam ke luar negeri, terutama di seluruh Afrika, dan menyediakan dana untuk umat Islam di mana-mana.

Menentang Ikhwan
Qadhafi sering berkoar-koar tentang keinginannya untuk menyebarkan Islam. Namun dia dengan secara tegas dan terus-terang menentang Ikhwan, sebuah gerakan dakwah yang berbasis di Mesir.

islam libya

Meskipun kegiatan Ikhwan di Libya dilarang pada pertengahan 1980-an, namun Ikhwan tetap menggeliat. Pada tahun 1983, seorang anggota Ikhwan itu ditangkap di Tripoli, dan pada tahun 1986, sekelompok anggota ditangkap. Qadhafi juga menantang Ikhwan untuk mengukuhkan diri secara terbuka di negara-negara non-Muslim dan berjanji bahwa, jika Ikhwan berhasil, dia akan mendukung kegiatan tersebut.

Qadhafi menekankan penerapan Islam yang universal, juga menegaskan kembali status bagi orang Kristen di Libya.

No comments:

Post a Comment